REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam kehadiran militer Barat di kawasan dan mengatakan pasukan pendudukan pada akhirnya harus angkat kaki dengan wajah tertunduk.
Berbicara di Provinsi Sistan dan Baluchestan, tenggara Iran, Ahmadinejad mengkritik Barat karena mengobarkan perang di Afrika dan Timur Tengah, sementara perang yang mereka sulut di Afghanistan dan Irak terus menelan korban jiwa, ISNA melaporkan pada hari Kamis (14/4).
Presiden Iran ini juga menyinggung perang yang dipimpin NATO di Libya dan intervensi militer Prancis di Pantai Gading. Didukung oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, NATO melakukan serangan udara di Libya untuk melindungi warga sipil dari gempuran pasukan yang setia kepada Muammar Qaddafi. Misi itu selain gagal mencapai tujuan, juga mengakibatkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar.
Ahmadinejad menandaskan bahwa kekuatan arogan yang berusaha mengambil kendali atas bangsa-bangsa Muslim di kawasan, pada akhirnya akan dipaksa untuk menarik diri, mengingat keimanan dan kesadaran rakyat.
Dia menegaskan bahwa Barat tidak dapat menipu bangsa-bangsa lain lagi dan lubang yang telah mereka gali akan berubah menjadi sebuah kuburan di mana kolonialisme akan dikuburkan. "Mereka yang telah mengerahkan pasukan ke kawasan harus mundur di bawah tekanan negara-negara regional," tambahnya.
"Kini, mereka datang untuk memukul Pakistan dan kami menyaksikan apa yang mereka lakukan di negara itu," ujarnya mengacu pada pelanggaran kedaulatan Pakistan dan pembunuhan warga sipil yang dipimpin Amerika Serikat.
Berbicara di Provinsi Sistan dan Baluchestan, tenggara Iran, Ahmadinejad mengkritik Barat karena mengobarkan perang di Afrika dan Timur Tengah, sementara perang yang mereka sulut di Afghanistan dan Irak terus menelan korban jiwa, ISNA melaporkan pada hari Kamis (14/4).
Presiden Iran ini juga menyinggung perang yang dipimpin NATO di Libya dan intervensi militer Prancis di Pantai Gading. Didukung oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, NATO melakukan serangan udara di Libya untuk melindungi warga sipil dari gempuran pasukan yang setia kepada Muammar Qaddafi. Misi itu selain gagal mencapai tujuan, juga mengakibatkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar.
Ahmadinejad menandaskan bahwa kekuatan arogan yang berusaha mengambil kendali atas bangsa-bangsa Muslim di kawasan, pada akhirnya akan dipaksa untuk menarik diri, mengingat keimanan dan kesadaran rakyat.
Dia menegaskan bahwa Barat tidak dapat menipu bangsa-bangsa lain lagi dan lubang yang telah mereka gali akan berubah menjadi sebuah kuburan di mana kolonialisme akan dikuburkan. "Mereka yang telah mengerahkan pasukan ke kawasan harus mundur di bawah tekanan negara-negara regional," tambahnya.
"Kini, mereka datang untuk memukul Pakistan dan kami menyaksikan apa yang mereka lakukan di negara itu," ujarnya mengacu pada pelanggaran kedaulatan Pakistan dan pembunuhan warga sipil yang dipimpin Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar