ANTARA News

Selasa, 19 April 2011

Curang UN, Nilai Mata Pelajaran Siswa Bakal Dihapus

Muhammad Nuh belum bisa memberi penjelasan mengenai kecurangan dalam Ujian Nasional karena pelaksanaanya masih berlangsung. Namun kalau siswa berbuat curang, maka nilai mata pelajaran di mana ia berbuat curang, akan dihapus.

"Kalau dia (siswa) terbukti curang, terus diproses di berita acara itu risikonya mata pelajaran-mata pelajaran tadi kita delete," kata Mendiknas.

Hal itu dikatakan Mendiknas usai memantau distribusi soal UN di SMAN 70 Jakarta, yang menjadi pusat rayon 10, Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (18/4/2011). UN untuk SMA dan setingkatnya hari ini mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi dan Sosiologi.

Mendiknas melanjutkan, siswa yang kedapatan curang di suatu mata pelajaran berarti hanya mendapat kontribusi nilai dari nilai rapor dan Ujian Akhir Sekolah yang bobotnya 40 persen. Siswa tersebut tidak mendapat kontribusi nilai dari UN sebesar 60 persen.

"Jadi intinya kita tidak ingin ade-ade kita itu melakukan kecurangan. Inysa Alllah mereka taat, tapi kalo curang kita beri hukuman," ujar Mendiknas, memakai safari hitam.

Meski demikian, Mendiknas optimis para siswa bisa bersikap jujur dalam mengerjakan UN. Ditanya target kelulusan, Mendiknas tidak mengakui tidak bisa menargetkan hal tersebut.

"Kita tidak bisa menarget 100 persen atau 99 persen, tapi kita doakan semuanya bisa lulus. Kalau ada yang tidak lulus, kita akan memberikan kesempatan ikut paket C atau mengulang tahun depan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar