Rasio Siswa-Guru (RSG) di Indonesia ternyata sangat mewah dibanding negara lain. Sebab jika diberlakukan standar RSG internasional, Indonesia kelebihan pasokan guru sebesar 20% atau sekitar 500 ribu guru.
"Untuk itu, opsi kebijakannya adalah penataan rekruitmen guru," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam rapat kerja dengan Komite III di Gedung Dewan Perwakilan Daerah RI Senayan Jakarta, Senin (7/3).
Menurutnya, penataan diperlukan karena distribusi guru tidak merata antar wilayah. Sebab, terdapat ketimpangan ketersediaan guru antara perkotaan dan pedesaan. "Sebanyak 68% sekolah di perkotaan dan 52% sekolah pedesaan kelebihan guru. Sementara, 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan guru," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, muncul dua opsi. Yaitu redistribusi guru antar kabupaten/kota oleh provinsi dan yang kedua adalah redistribusi guru antar provinsi oleh pusat. "Sekolah kecil cenderung mempunyai RSG sangat kecil dan tidak efisien dalam penggunaan guru. Untuk itu, opsinya adalah penggabungan SD-SMP satu atap," tandasnya.
Selain itu, kata dia, perlu juga dikembangkan pengajaran kelas rangkap atau multi grade teaching. Menurut Mendiknas, penetapan RSG 24:1 dan beban mengajar 24 jam akan menghemat sumber daya.
"Pada tahun 2012, anggaran untuk gaji dan tunjangan guru sama dengan anggaran untuk seluruh kegiatan pendidikan pada tahun 2006. Tanpa kebijakan efisiensi dan efektivitas, anggaran untuk guru akan menjadi beban," tukasnya.
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/03/07/79613/Indonesia-Kelebihan-Guru
"Untuk itu, opsi kebijakannya adalah penataan rekruitmen guru," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam rapat kerja dengan Komite III di Gedung Dewan Perwakilan Daerah RI Senayan Jakarta, Senin (7/3).
Menurutnya, penataan diperlukan karena distribusi guru tidak merata antar wilayah. Sebab, terdapat ketimpangan ketersediaan guru antara perkotaan dan pedesaan. "Sebanyak 68% sekolah di perkotaan dan 52% sekolah pedesaan kelebihan guru. Sementara, 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan guru," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, muncul dua opsi. Yaitu redistribusi guru antar kabupaten/kota oleh provinsi dan yang kedua adalah redistribusi guru antar provinsi oleh pusat. "Sekolah kecil cenderung mempunyai RSG sangat kecil dan tidak efisien dalam penggunaan guru. Untuk itu, opsinya adalah penggabungan SD-SMP satu atap," tandasnya.
Selain itu, kata dia, perlu juga dikembangkan pengajaran kelas rangkap atau multi grade teaching. Menurut Mendiknas, penetapan RSG 24:1 dan beban mengajar 24 jam akan menghemat sumber daya.
"Pada tahun 2012, anggaran untuk gaji dan tunjangan guru sama dengan anggaran untuk seluruh kegiatan pendidikan pada tahun 2006. Tanpa kebijakan efisiensi dan efektivitas, anggaran untuk guru akan menjadi beban," tukasnya.
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/03/07/79613/Indonesia-Kelebihan-Guru

Tidak ada komentar:
Posting Komentar