Israel hari Jumat kemarin (1/4) meminta PBB untuk membantu mereka mencegah para aktivis berlayar ke Gaza pada peringatan pertama serangan berdarah Israel terhadap sebuah kapal Turki yang mencoba untuk mencapai daerah kantung Palestina yang diblokade.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutip pernyataan Netanyahu mengatakan dirinya telah menjelaskan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bahwa misi sekitar 15 kapal, dengan aktivis dari 25 negara, direncanakan berlangsung pada akhir Mei tahun ini, diselenggarakan oleh unsur-unsur ekstremis Islam, yang antara lain bertujuan untuk menciptakan provokasi dan membawa kekacauan.
Free Gaza Movement, sebuah kelompok payung aktivis pro-Palestina, mengatakan armada kapal mereka akan berlayar pada Mei mendatang terdiri dari 15 kapal dengan para penumpang internasional, termasuk Eropa dan Amerika.
"Kami berlayar bukan hanya untuk Gaza," kata kelompok tersebut pada postingan 31 Maret lalu di situs internet mereka. "Kami berlayar menghadapi rezim apartheid yang harus dihancurkan melalui tindakan warga negara."
Netanyahu mengatakan kepada Ban Ki Moon baha segala macam barang sekarang bisa memasuki Gaza lewatjalur darat, sedangkan penguasa Hamas berusaha menyelundupkan senjata mereka melalui laut.
"Hamas adalah sebuah organisasi teror yang dikendalikan oleh Iran dan baru-baru ini usaha besar mereka untuk menyelundupkan senjata lewat laut terungkap dengan tertangkapnya kapal "Victoria"," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.
Kapal Victoria berbendera Liberia dicegat oleh pasukan komando angkatan laut Israel pada pertengahan Maret lalu saat berlayar sekitar 200 mil barat laut pantai Israel.
Militer mengatakan kapal itu membawa sekitar 50 ton senjata yang disembunyikan dalam kemasan lentil dan kapas.
Senjata yang tertangkap meliputi puluhan ribu butir amunisi senjata ringan, lebih dari 2.200 bom mortir dan enam rudal anti-kapal buatan Cina C704.
Senjata juga termasuk dua peluncur rudal dan sistem radar canggih untuk melacak target dan mengarahkan rudal.(fq/aby)
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutip pernyataan Netanyahu mengatakan dirinya telah menjelaskan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bahwa misi sekitar 15 kapal, dengan aktivis dari 25 negara, direncanakan berlangsung pada akhir Mei tahun ini, diselenggarakan oleh unsur-unsur ekstremis Islam, yang antara lain bertujuan untuk menciptakan provokasi dan membawa kekacauan.
Free Gaza Movement, sebuah kelompok payung aktivis pro-Palestina, mengatakan armada kapal mereka akan berlayar pada Mei mendatang terdiri dari 15 kapal dengan para penumpang internasional, termasuk Eropa dan Amerika.
"Kami berlayar bukan hanya untuk Gaza," kata kelompok tersebut pada postingan 31 Maret lalu di situs internet mereka. "Kami berlayar menghadapi rezim apartheid yang harus dihancurkan melalui tindakan warga negara."
Netanyahu mengatakan kepada Ban Ki Moon baha segala macam barang sekarang bisa memasuki Gaza lewatjalur darat, sedangkan penguasa Hamas berusaha menyelundupkan senjata mereka melalui laut.
"Hamas adalah sebuah organisasi teror yang dikendalikan oleh Iran dan baru-baru ini usaha besar mereka untuk menyelundupkan senjata lewat laut terungkap dengan tertangkapnya kapal "Victoria"," kata pernyataan dari kantor Netanyahu.
Kapal Victoria berbendera Liberia dicegat oleh pasukan komando angkatan laut Israel pada pertengahan Maret lalu saat berlayar sekitar 200 mil barat laut pantai Israel.
Militer mengatakan kapal itu membawa sekitar 50 ton senjata yang disembunyikan dalam kemasan lentil dan kapas.
Senjata yang tertangkap meliputi puluhan ribu butir amunisi senjata ringan, lebih dari 2.200 bom mortir dan enam rudal anti-kapal buatan Cina C704.
Senjata juga termasuk dua peluncur rudal dan sistem radar canggih untuk melacak target dan mengarahkan rudal.(fq/aby)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar