ANTARA News

Jumat, 15 April 2011

"NATO Gunakan Bom Uranium di Libya"

Seorang wartawan Amerika mengatakan bahwa Amerika dan pasukan NATO menggunakan rudal dan bom depleted uranium (DU) dalam serangan udara mereka di Libya.
Conn Hallinan, kolumnis untuk Kebijakan Luar Negeri dalam Focus, yang berbasis di Berkeley, California, mengatakan kepada Press TV bahwa "Fakta yang menyatakan bahwa AS menolak penggunaan amunisi uranium hanya omong kosong."
Hallinan mencatat bahwa dalam serangan udara Barat, ledakan tank Libya menghasilkan "bola api besar," yang merupakan karakteristik unik yang hanya bisa disebabkan oleh bom DU.

"Konsekuensi penggunaan bom ini jangka panjang akan menjadi sangat parah," tambah Hallinan.
Dampak yang disebabkan oleh penggunaan senjata DU mencakup berbagai masalah kesehatan mulai dari berbagai jenis kanker, seperti leukemia, hingga mutasi genetik. Bom ini juga mencemari udara, air dan tanah dengan radioaktivitas.
Laporan lainnya telah mengkonfirmasi adanya penggunaan DU sejak pelaksanaan zona larangan terbang Dewan Keamanan PBB atas Libya.
Koalisi Hentikan Perang telah melaporkan bahwa pesawat Amerika B-52 telah menjatuhkan 45 bom seberat satu ton di kota-kota kunci Libya dalam 24 jam pertama perang di Libya.
PBB sendiri telah melarang pembuatan, pengujian, penggunaan, penjualan dan penimbunan senjata depleted uranium.(fq/prtv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar