ANTARA News

Kamis, 15 Desember 2011

Pengamat Intelijen: Penangkapan Nunun, Bargaining Demokrat Tekan PDIP

INTELIJEN.co.id - Penangkapan tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, telah dimanfaatkan partai penguasa sebagai bargaining terhadap kasus lain. Salah satunya, untuk menekan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"KPK terlihat sangat politis dalam penangkapan Nunun. Sebenarnya KPK sangat mudah menangkap Nunun, tetapi memanfaatkan situasi yang tepat. Penangkapan itu telah dimanfaatkan Partai Demokrat sebagai posisi tawar terhadap PDIP," kata pengamat intelijen Mulyo Wibisono, seperti ditulis situs berita www.itoday.co.id, Selasa, 13 Desember 2011.

Dalam pandangan Mulyo, semua partai politik pasti menempatkan orang-orangnya di Bank Indonesia tidak terkecuali PDIP. PDIP mempunyai kepentingan menempatkan Miranda terutama terkait pendanaan maupun kebijakan.


Menurut mantan petinggi Badan Intelijen strategis (BAIS) TNI itu, Partai Demokrat mencoba melakukan bargaining dengan PDIP terkait skandal Century.

"Dalam skandal Century, pada saat Bailout Bank Century, Miranda Gultom menjabat Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia. Dalam posisi ini, Miranda tidak bakal tersentuh, karena mengantongi data skandal Century serta kasus suap DGS," ungkapnya.

Mulyo pesimis, proses hukum suap DGS bisa sampai ke Miranda Gultom atau para petinggi partai yang menjadi dalang. Nunun tidak akan banyak memberikan informasi. Besar kemungkinan kasus ini berhenti pada Nunun saja.

“Di Indonesia partai terlibat dalam kebijakan yang merugikan negara. Dikhawatirkan, akan muncul kemarahan rakyat terhadap partai politik. Dan tanda-tanda itu sudah terlihat,” Mulyo mengingatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar